PANGKEP - Salah seorang pengurus kelompok Petani Pemakai Air Alimuddin yang di temui di Desa Batara Kecamatan Labakkang Rabu (4/9/2024) saat diajak konsultasi soal hasil produksi pertanian khusus padi gaduh untuk irigasi Tabo Tabo.
Dia mengatakan bahwa luas areal persawahan padi gaduh tahun ini untuk irigasi Tabo Tabo seluas 6.313 hektar dengan rata rata 7, 1 ton perhektar.
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
Kemudian bila kita hitung hitungan harga gabah ditaksir 6.000 berarti 6 313 x 7, 1 x 6.000.000 maka hasilnya mencapai Rp. 268. 933.000.000 atau kurang lebih 268 milyar untuk padi gaduh khusus Irigasi Tabo Tabo untuk musim tanam padi gaduh
Sementara itu Bupati Pangkep DR H Muhammad Yusran Lalogau SP MSi selamat ini telah memberikan perhatian cukup besar dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui optimalisasi sistem irigasi.
Dia menjelaskan bahwa irigasi Tabo Tabo merupakan salah satu faktor penting dalam produksi padi sawah. Irigasi sebagai sumber ketersediaan air untuk pertumbuhan tanaman padi. Persediaan air yang cukup akan sangat mendukung dalam peningkatan produksi padi sawah sehingga pada gilirannya akan menopang ketahanan pangan.
"Irigasi Tabo Tabo yang merupakan saluran buatan yang ditujukan untuk mengaliri air ke lahan persawahan agar teratur sesuai kebutuhan tanaman. Jumlah atau volume air yang tepat, waktu pemberian dan tersedianya saluran drainase yang baik, menjadi faktor - faktor yang menentukan keberhasilan tanam para petani" ujarnya
Dengan demikian, untuk menunjang peningkatan produktivitas hasil tanam, ketahanan pangan, dan kesejahteraan petani, diperlukan saluran irigasi supaya sawah bisa terus teraliri air.
Salah satu cara untuk memaksimalkan distribusi air ke sawah yakni dengan membangun bendungan. Bangunan ini dimanfaatkan sebagai pemasok utama air ke irigasi primer, sehingga distribusi ke saluran irigasi tersier di persawahan menjadi optimal.
Sedangkan padi yang ditanam di lahan yang memiliki saluran irigasi optimal, mampu menghasilkan 5 sampai 7 ton per hektare dalam sekali panen. Bahkan di beberapa tempat yang memiliki tingkat kesuburan tanah lebih tinggi, para petani bisa panen hingga 8 ton per hektare.
Untuk itu dengan terbangunnya waduk Tabo Tabo dengan saluran irigasinya ke sawah di 4 Kecamatan maka hasilnya bisa dihitung tahun ini.( Herman Djide)